Majikan ART yang diduga disekap dan disiksa, J (29) dan L (28) merasa tak terima rumahnya dibongkar paksa oleh warga.
Mereka mempermasalahkan bagaimana bisa warga main bongkar kediamannya, tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu.
“Bentar dulu, bentar dulu! gini, pengakuan korban seperti apa? Bapak tahu nggak itu sebenernya kejadiannya apa?,” ucap L kepada warga, Babinsa, dan Polisi di depan rumahnya.
“Jadi jangan sampe yah, nuduh tapi nggak ada buktinya gitu. Nggak, kalau misalnya tidak menuduh, kenapa rumah saya dihancurkan?,” ujarnya menambahkan.
Warga kemudian menjelaskan kenapa mereka langsung membongkar rumah J dan L secara paksa dengan menggunakan linggis.
“Gini bu, dia nangis-nangis minta tolong, di jendela itu kan keliatan. Ada ibu-ibu lewat, ibu-ibu tuh tidak bisa bergerak seperti apa karena terbatas, pak Amir (Ketua keamanan) lah ditelepon ibu-ibu itu,” tutur seorang warga.
“Pak Amir telepon saya, saya ketua keamanan di RW, lantas saya cek di situ betul dia menangis sambil berdiri. Saya tanya kenapa ini? (katanya) dipukulin. Matanya memar ya, memar ini semua, bahkan di matanya ada merah luka,” katanya.
“Saya amankan karena minta tolong, saya mau tanya sekarang, ini digembok dari luar, anggap saja ini kebakaran, kita bongkar nggak? Ya iya, jelas. Begitu pun juga dia, terancam, minta tolong ke warga,” ucapnya menambahkan.
Warga pun langsung balik bertanya mengapa pasangan suami istri itu mengunci dan menggembok rumah padahal ada ART di dalamnya.
“Karena kita mau keluar pak,” ucap J.
“Ada orang kok digembok? itu manusia bukan binatang,” ujar warga menimpali.
“Biasanya tiap hari juga digembok, kalau bapak keamanan di sini bapak tahu kalau saya keluar pasti digembok,” tutur J menambahkan.
Merasa tidak ada titik temu dari pembicaraan itu, Polisi pun akhirnya meminta pasutri itu untuk datang ke kantor dan melakukan klarifikasi di sana.
“Makanya untuk klarfikasi, karena ngobrol di sini nggak ada titik temu, kita ke kantor untuk klarifikasi. Ke kantor aja dulu, nanti dijelasin,” katanya.
L pun mengaku memahami maksud Polisi, tetapi tetap mempertanyakan pembongkaran paksa rumahnya oleh warga.
“Saya cuma nanya doang, kok bisa rumah saya main dibongkar, bapak nanya nggak saya ke mana? Saya cuman belanja sayur loh ke depan,” tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun TikTok @kans.933, Senin, 31 Oktober 2022.***